RSS

Investasi dan Prospek Bisnis Sabun Daun Afrika

Daun Afrika, Daun 1 Miliar

Banyak sekali yang berminat usaha tani daun afrika akhir-akhir ini akibat pemberitaan dan perbincangan di media sosial. Puncaknya adalah sebuah postingan di Kompasiana berjudul "Larisnya Daun Afrika, Panen Sehektar Dapat 1 Miliar" yang dibaca 6.000 kali pada hari-hari pertama.
Daun afrika telah menjadi trending topic di kalangan herbalis dan masyarakat dalam relung terbatas sejak beberapa tahun terakhir. Sebuah pedagang grosir bahan jamu-jamuan terkenal di Bandung juga telah menyediakan stok tanda daun afrika sudah dikenal sebagai obat herbal.
Meskipun begitu, masih sangat jarang orang yang serius fokus menjalankan usaha tani daun afrika. Jumlahnya masih hitungan jari tangan, dan itu pun susah dicari di dunia maya, apalagi di dunia nyata. Hal ini disebabkan oleh permintaan pasar yang masih terbatas.
Setelah heboh di medsos, beberapa orang mulai melirik potensi bisnis usaha tani daun afrika. Lirikan ini selalu dilanjutkan dengan bisikan apakah pasarnya sudah ada. Apakah sudah banyak pengepul yang membutuhkan? Akhirnya seperti ayam dan telur, mana dulu, apakah menanam lalu mempromosikan sehingga orang menjadi sadar (aware)? Atau menunggu permintaan melonjak baru menanami kebun? Galau deh oleh si daun afrika yang bernama ilmiah Vernonia amygdalina.

Saya mencoba memecah kebuntuan dengan solusi membangun kebun kecil sebagai basis industri rumah tangga sabun wajah berbahan baku tambahan ekstrak daun afrika. Gagasan ini sudah melalui studi kasus di demplot kebun percobaan.
Penelitian penggunaan ekstrak daun afrika untuk produk kesehatan kulit wajah dalam mengatasi jerawat dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Bentuk sediaannya adalah krim wajah. Saya telah mencoba sediaan sabun transparan untuk mengatasi jerawat. Hasil testimoninya bagus. Terjadi permintaan ulang (repeat order) produk ini. Karena hanya sebatas panel test, produksi untuk sementara dihentikan, sambil menyiapkan kemasan dan konsep pemasaran.
Jika Anda ingin menjajal peruntugan pemasaran sabun daun afrika, sudah tentu harus diingat pemasarannya terbatas di lingkungan sendiri karena produk ini pasti tidak mendapatkan ijin edar dari Badan POM.
Jalan aja dulu sebagai panel test pemasaran sabun wajah dengan bahan-bahan yang digunakan seaman mungkin. Gunakan formulasi yang sudah umum, perbedaannya hanya pada penggantian bahan herbal. Misalnya, jika selama ini ditambahkan ekstrak teh hijau, minyak sereh, ekstrak bengkoang, maka kali ini kita gunakan bahan herbal ekstrak daun afrika yang secara internasional dikenal dengan nama bitter leaf. Dijual secara langsung, tanpa dititipkan di toko. Inikan demi penelitian dan pengembangan, serta membangun ekonomi kerakyatan berupa usaha kecil. Tahap seriusnya, produksi harus dilakukan di pabrik sabun yang memenuhi standar produksi menurut BPOM.

Berikut ini perhitungan investasi dan penghasilan usaha penjualan sabun daun afrika berbasis usaha tani daun afrika kecil-kecilan.

Investasi dalam rupiah (Rp) per tahun


  • Sewa lahan dan upah tani 10.000.000
  • Pembelian bibit 10.000.000
  • Manajemen dan marketing (2 orang) 60.000.000
  • Biaya produksi ekstrak daun afrika 35.000.000
  • Biaya produksi 10.000 sabun (makloon) 35.000.000
TOTAL = 150.000.000
Jadi, harga pokok produksi sabun satuan adalah Rp15.000

Penghasilan per tahun


  • Harga eceran/satuan sabun  25.000
  • Total penghasilan 10.000 sabun = 250.000.000
  • Laba = 100.000.000
Dari perhitungan di atas, agaknya tidak banyak orang yang tertarik masuk di bisnis sabun daun afrika, sebab modalnya cukup besar, masih ada risiko untuk mengedukasi pasar, dan harga jual masih terbilang tinggi, kurang kompetitif dibandingkan sabun lain dengan ekstrak yang sudah disediakan industri secara masal sehingga lebih murah. Namun, jika dikaji lebih rinci, investasi bisa ditekan jika:
  • Anda memiliki lahan sendiri ukuran 500 - 1.000 m2
  • Anda telah memiliki bibit sendiri dari penanaman kecil-kecilan sebelumnya
  • Anda mengetahui cara ekstraksi yang lebih ekonomis
Selain faktor penghematan investasi, ada juga penghasilan tambahan dari penjualan daun segar dan bibit stek batang daun afrika. Angka perhitungan menjadi lebih menarik. Silakan diorat-oret kata urang Bandung. 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cantik dengan Daun Afrika

Daun afrika, yang berkhasiat medis dan bermanfaat bisnis itu, berasal dari mana? Ya jelas, asal muasalnya dari afrika, lalu berkelana ke Cina, selanjutnya melancong ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Daun afrika ini secara global juga dikenal dalam bahasa Inggris sebagai bitter leaf, karena rasanya yang memang luar biasa bitter, pahit amit-amit. Jika anda mengunyahnya, tahan lah sebentar rasa pahitnya ini, dalam hitungan detik, akan muncul sensasi manis, dan khasiat daun ini akan segera terasa.
Keunggulan utama daun afrika yang nama ilmiahya Vernonia amygdalina ini, adalah mudahnya menanam dan mengembang-biakkan. Tanaman ini bisa berkembang dengan stek saja. Seperti singkong, tetapi lebih mudah lagi perawatannya. Di lahan kritis, singkong mungkin sulit hidup, tetapi daun afrika dapat tumbuh terus, subur, Diduga, daun afrika bisa menjadi agen penanganan lahan kritis. Di kebun percobaan di rumah saya, lahan tempat pembuangan bekas bangunan (brangkal), sekarang menjadi lahan subur pertumbuhan daun afrika.
Daun afrika kini diketahui berkhasiat sangat hebat untuk menyembuhkan penyakit apa saja? Radang sendi, darah tinggi, kadar gula tinggi, sakit gigi, bahkan impotensi dan kanker. Daun afrika berpotensi tinggi dalam penyembuhan luka dengan aplikasi kosmetika.
Memperbandingkan khasiat dan manfaat daun afrika dengan herbal lainnya bisa diibaratkan dengan moda transportasi. Daun afrika bisa diibaratkan dengan kereta api cepat Jakarta Bandung. Sekejap saja, khasiat dan manfaat daun afrika ini bisa dirasakan sampai ke sumber penyakit. Tentu saja kalah jika dibandingkan dengan obat medis yang diibaratkan sebagai pesawat terbang.
Daun afrika kemungkinan pertama kali "mendarat" di Indonesia di kota Medan, Sumatera Utara. Saya pun mendapatkan bibitnya dari tante angkat saya yang asal Medan, tetapi bermukim di Tangerang. Informasi mengenai kehebohan  global khasiat daun afrika ini pertama kali saya dapatkan juga dari kawan yang Tionghoa asal Medan. Di pulau Jawa, daun afrika pertama kali ditanam kemungkinan di Bogor pada tahun 2008. Baru pada tahun 2012 saya menanam sebagai pagar hidup di rumah saya di Bandung. Sekarang, sepetak lahan di muka rumah ditanam dan dimanfaatkan sebagai lahan percobaan daun afrika.
Berdasarkan data Google Trend, kota di Indonesia yang paling banyak menggali informasi mengenai daun afrika adalah Makassar, Sulawesi Selatan. Animo masyarakat dunia maya di Makassar mengalahkan antusiasme orang Jakarta, ibukota negara. Kedudukan ketiga dalam gairah menggali ilmu daun afrika ditempati oleh warga Medan. Perguruan tinggi yang pertama kali meneliti khasiat daun afrika secara ilmiah dan medis juga dari Medan, yaitu Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di fakultas kedokteran gigi, kedokteran, farmasi, dan MIPA.
Bekasi menempati urutan keempat dalam penggalian informasi di mesin pencari melalui internet. Bekasi ternyata mengalahkan keseriusan masyarakat yang memiliki kampus ternama di negara kita. Kota-kota dengan tradisi keilmuan Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta tertinggal berturut-turut di urutan nomor 5, 6, dan 7. Lembaga riset utama di Indonesia, yaitu LIPI, baru "mengenal" daun afrika pada tahun 2015 melalui penelitian tidak resmi.
Jadi, daun afrika akan menjadi primadona dunia herbal jamu untuk awet muda. Khasiatnya bukan sensasi yang bersifat sugesti tetapi sudah sejak lama diteliti oleh ilmuwan di seluruh dunia di 5 benua. Indonesia mengenalnya belum lama dan sudah jauh ketinggalan. Namun demikian, lembaga penelitian Indonesia tetap memiliki peluang memahami hal-hal baru dalam rentang khasiat yang semakin berkembang. Ada 101 manfaat daun afrika meliputi bidang kedokteran dan farmasi, kosmetika, perikanan, peternakan, perumahan, hama dan penyakit hewan dan tumbuhan, ilmu gulma, estetika, aromaterapi, kuliner, dan masih banyak lagi. Ikuti dan gali informasinya di grup facebook https://www.facebook.com/groups/daun.afrika/
Pusat Informasi Daun Afrika Inovasi Nusantara DAIN
http://hemonitor.blogspot.co.id/

081398251010 atau BB5895a5bb

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS